UNWRA Sebut Gencatan Senjata di Jalur Gaza Menyangkut Hidup dan Mati
Advertisement
Harianjogja.com, WASHINGTON—The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) atau Badan PBB untuk Pengungsi Palestina menyebut gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza adalah soal hidup dan mati.
Dalam sebuah pernyataan, Rabu (1/11/2023), UNRWA menyebut pemboman Israel yang tiada henti terhadap wilayah kantong yang diblokade itu sebagai tindakan yang mengejutkan. Dengan tingkat kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya, badan itu menyebut tragedi kemanusiaan di Gaza sungguh tak tertahankan.
Advertisement
“Gencatan senjata kemanusiaan yang segera dilakukan adalah masalah hidup dan mati bagi jutaan orang,” kata UNRWA.
Badan PBB itu juga mengatakan serangan Israel telah memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka di Gaza.
“Lebih dari 670.000 orang berlindung di hampir 150 fasilitas UNRWA yang penuh sesak. Orang-orang ini menghadapi kondisi kemanusiaan yang memburuk serta risiko kesehatan dan perlindungan yang parah," kata mereka.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku terkejut atas serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia di Gaza dan mengutuk pembunuhan warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.
BACA JUGA: Pemimpin Hamas Sebut Punya Visi Menghentikan Agresi
Melalui juru bicaranya Stephane Dujarric, Guterres menegaskan kembali bahwa semua pihak harus mematuhi hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional, termasuk prinsip-prinsip pembedaan, proporsionalitas, dan kehati-hatian. “Dia mengutuk keras setiap pembunuhan terhadap warga sipil,” kata Dujarric pada Rabu.
Selain menuntut diakhirinya kekerasan di Gaza, Sekjen PBB mendesak pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera yang saat ini ditahan di Gaza dan juga masuknya bantuan kemanusiaan penting dalam skala yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk Palestina yang semakin meningkat.
Militer Israel telah memperluas serangan udara dan darat di Jalur Gaza, yang menjadi pusat konflik antara Israel dan kelompok Hamas Palestina. Lebih dari 10.300 korban telah tewas dalam konflik tersebut, termasuk 8.796 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel. Selain menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan memicu banyaknya pengungsi, pasokan bahan pokok bagi 2,3 juta penduduk Gaza semakin menipis karena blokade Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Rombak Kementerian Keuangan, Ini Struktur Lengkapnya
- Menteri Trenggono Siapkan Aturan Turunan Tindak Lanjut Pemutihan Utang Nelayan
- Pemerintah Siap Membahas RUU Perampasan Aset, Yusril: Tunggu Undangan dari DPR RI
- Meirizka Widjaja jadi Tersangka, Kejagung Berencana Memeriksa Ayah Ronald Tannur dalam Kasus Suap Vonis Bebas
- Kepolisian Diminta Usut Kasus Judi Online di Kementerian Komdigi hingga Tuntas
Advertisement
Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 8 November 2024
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat
- Mahfud MD Sebut Dugaan Kasus Korupsi Tom Lembong Sudah Penuhi 2 Unsur
- Gunung Semeru Erupsi 10 Kali Pagi Ini Disertai Letusan 1 Kilometer
- Soal Sanksi 3 Hakim Kasus Vonis Ronald Tannur, Komisi Yudisial Masih Menunggu Mahkamah Agung
- Kabar Baik, Gaji Guru ASN dan Honorer Dipastikan Naik
- Kamala Harris Akui Kekalahan, Ucapkan Selamat Kepada Presiden Terpilih Donald Trump
- PLN Imbau Masyarakat Waspada Kelistrikan di Musim Hujan dan Cuaca Ekstrem Menjelang Peringatan Hari Pahlawan
Advertisement
Advertisement